
Hasil pantauan tim Suara Almuslim
(4/4/2015) terdapat 5 parkiran sepeda motor (sepmor) di Kampus Induk, 1 parkiran
sepmor di Kampus Ampoen Chiek Peusangan, nol parkiran di Kampus Barat,
sedangkan Kampus Timur yang merupakan pusat aktifitas akademik mahasiswa
Umuslim hanya terdapat 3 tempat parkir untuk sepmor dan 1 untuk mobil.
%5B1%5D.jpg)
Sulaiman juga menambahkan bahwa kendaraan
yang berserakan di halaman kampus Almuslim juga disebabkan dengan tidak adanya
sanksi khusus untuk pengendara yang melanggar aturan parkiran. “Kami dari pihak
keamanan tidak ingin memberi sanksi khusus untuk pelanggar ketertiban parkir karena
semua itu kembali kepada kesadaran pengendara yang semuanya merupakan kaum
intelektual”, ujar Sulaiman.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Oki
Iskandar, Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil. “Tempat parkir sangat minim di Kampus
kita, apalagi di Kampus Timur. Tempat parkir pun tidak strategis karena banyak
batu yang berserakan dan akan becek jika hujan. Jadi, pengendara merasa malas
untuk memarkir di parkiran. Namun, semua itu tidak kembali kepada kesalahan
pihak akademik tapi juga kembali kepada kesadaran pengendara masing-masing”.
“Saya selaku kepala keamanan akan
duduk kembali dengan pihak Rektorat untuk membahas masalah ini. Karena jika
tempat parkirnya tersedia cukup maka kendaraan akan terparkir tertib, nyaman,
dan rapi. Begitu juga keamanan kendaraan akan sangat terjaga. Jadi, mahasiswa
senang, kampus nyaman, satpam pun tidak terlalu kewalahan”, jelas Sulaiman. [Mutiawati dan Fitriani]
Parkiran yang rapi dan tertib akan membuat mahasiswa lebih nyaman, saya sendiri selaku mahasiswi universitas Almuslim merasakan sendiri susahnya memakirkan sepeda motor saat kondisi parkir dipenuhi motor yang tidak teratur atau berantakan! Semoga ada solusinya untuk masalah ini!
BalasHapus