Oleh Fitriani
Noktah hidup semakin menyusut
Meninggalkan dimensi yang telah terengut
Kabut kehidupan telah terganti
Kelam dan suram
Ketika suka berganti durja
Ketika senyum berteteskan air mata
Serangkaian melodi jiwa akan menyambut kehadirannya
Misteri kehidupan tak kan terungkap
Dalam samudra kehidupan yang
terperangkap
Sepoi-sepoi angin kebahagiaan hilang
Bertandanglah badai kehidupan
Menepiskan semua cahaya kebahagiaan
Ketika itu datang
Semua yang dulu diper-Tuhan-kan
Tersisih di luar lubang
Tak kan ada penghalang
Tak kan ada bantuan
Hanya akan ada pertanggungjawaban
Keabadian akan tersusuri
Kehidupan yang abadi sejenak terengkuhi
Tanpa sadar, tanpa diketahui
Mimpi akan tersisihi
Perjuangan seakan tiada arti
Sanubari pun berbisik dalam sunyi
“Aku belum siap untuk ini Ya Rabbi”
Waktu terlanjur sudah terhenti
Ibaan tak kan ada guna lagi
Kini dan juga nanti
Detik ini, tetaplah berkeyakinan hati
“Badai itu akan datang !” dengan
tersendiri
Penulis
adalah Mahasiswi semester I/B Prodi Ekonomi Pembangunan FE. Facebook: Fitriani
Rusydi
Mantap Puisinya
BalasHapus