Oleh: Nurmulya Safittri
Seorang
mahasiswa harus memiliki tujuan yang jelas alasan dia kuliah. Jangan seperti
istilah Aceh “ Jak gob, jak jih” (pen: Orang lain pergi, dia ikut saja). Dunia
pendidikan akan sangat miris jika ada mahasiswa yang ikut-ikutan saja kuliah.
Bahkan tidak jarang ada mahasiwa yang terpaksa kuliah karena dipaksa oleh orang
tua. Maka seharusnya seorang mahasiswa harus mampu menemukan tujuan kuliahnya
terlebih dahulu, karena tidak mungkin dia mampu mengatasi permasalahan
masyarakat tanpa mampu memahami dirinya sendiri.
Kata Mahasiswa jika dipisahkan menjadi
maha dan siswa. Maha mengandung arti sebagai derajat yang tinggi. Sedangkan,
Siswa merupakan seorang yang menuntut ilmu. Menjadi mahasiswa berarti menempati
posisi yang lebih tinggi dan berbeda dari sebelumnya. Mahasiswa diharapkan
menjadi pelita di tengah kegelapan, menjadi cahaya bagi dirinya sendiri dan mau
berbagi dengan orang lain.. Kepekaan inilah yang diharapkan dari seorang
mahasiswa. Hal ini sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu, Pendidikan,
Penelitian dan Pengabdian.
Haruskah
Mahasiswa Berorganisasi ?
Organisasi menjadi sesuatu yang tidak
bisa dipisahkan dari kehidupan mahasiswa. Dapat dikatakan bahwa hidup seorang
mahasiswa tidak akan menyenangkan tanpa ikut sebuah organisasi. Sangat
disayangkan jika seorang mahasiswa hanya berprinsip study oriented saja, padahal ada berbagai inspirasi dan ilmu yang
terhampar di dunia organisasi, baik organisasi intra kampus maupun ekstra
kampus.
Manfaat lainnya bergabung pada
sebuah organisasi yaitu:
1. Wadah
untuk menyalurkan hobi. Baik dibidang olahraga, musik, jurnalistik, atau bidang
yang lain. Ketika mahasiswa tertampung dalam sebuah organisasi maka diharapkan
mahasiwa mampu terus berada dalam wadah positif dan terhindar dari hal-hal
negatif.
2.
Mendapatkan ilmu tambahan. Ilmu
yang didapatkan disebuah organisasi belum tentu bisa di dapatkan di dalam ruang
perkuliahan. Di organisasi kita bisa belajar memanage kegiatan, promosi, dan administrasi secara umum.
3. Sebagai
kegiatan memperluas silaturahim atau mencari teman baru dan koneksi. Ini adalah
salah satu hal pendukung kesuksesan seorang anak manusia karena manusia tidak
akan mampu berdiri kokoh sendiri tanpa bantuan orang lain.
4. Lebih
Mudah mendapatkan beasiswa. Lihat saja, banyak yang mensyaratkan pengalaman
organisasi untuk di isi dalam form beasiswa. So, punya IPK tinggi saja, belum
cukup mendukungmu untuk mendapat beasiswa.
Lewat organisasi, banyak bakat terasah
yang membuat ‘lulusan’ nya sukses. Bahkan kalau dijalani dengan serius, di masa
depan kita bisa berprofesi sesuai dengan kegiatan kita di organisasi. Tidak
sedikit pula kita mendengar mahasiswa yang pada masa kuliah tidak semangat
belajar, namun setelah bergabung dan bertemu dengan lingkungan yang
memotivasinya untuk bergerak dan memperbaiki diri begitu cepat berkembang dan
melesat prestasinya.
Namun sayangnya banyak mahasiswa yang
berpendapat bahwa organisasi hanya buang-buang waktu saja, menyibukkan diri
dengan hal-hal yang tidak penting. Pertanyaan penulis, Mana yang lebih
buang-buang waktu, mengembangkan ilmu di organisasi atau bernongkrong ria di
kantin? Mahasiswa yang berintelektual seharusnya bisa membedakan mana yang
lebih membuang-buang waktu antara organisasi atau asyik berbincang-bincang di
kantin.
Penulis adalah mahasiswi Universitas
Almuslim Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, sekretaris HMJ Bahasa Inggris dan LPM
SA. Email: nurmulya7@gmail.com.
Facebook : Nurmulya Safittri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar