Karya: Ulfia Dara
Dingin malam selimuti bumi
Langit gelap, atap kami
Kardus coklat persegi, tempat tidur kami
Sebutir beras, itulah harta kami
Kami tak meminta lebih
Hanya sesuap nasi dan seteguk harapan
Tapi tikus-tikus metropolitan berulah
Suka mencuri nasi aking kami
Adilkah?
Kami terseok-seok mencari sebutir
keadilan
Digusur oleh roda-roda besi tanpa mata
Kami menjerit
Kami meronta
Semua sia-sia
Ditelan raungan roda-roda besi
Orang-orang berjas mahal
Menghembuskan gelembung-gelembung
harapan
Namun seketika berubah
Asap-asap polutan menyelubungi
Gelembung indah tinggal harapan
Gelembung indah tak tahu arah
Disentuh.. blup !
Ditangkap.. hap !
Meletus..
Menghilang..
Layaknya buih dilautan
Penulis adalah mahasiswi semester I/A prodi
B. Inggris Umuslim dan aktif di LPM SA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar