Tiga Wilayah Masih Terisolir, Gerakan Almuslim Peduli Antar Bantuan

            Relawan Gerakan Almuslim Peduli (GAP) menyerahkan bantuan langsung kepada korban bencana banjir di tiga desa di Kecamatan Baktiya, Kabupaten Aceh Utara pada tanggal 2 Januari sampai dengan 4 Januari 2015.
            Bantuan tersebut berasal dari penggalangan dana yang dilakukan oleh para relawan sejak tanggal 25 Desember sampai 30 Desember lalu. Kemudian bantuan tersebut diserahkan kepada penduduk yang berada di tiga desa Kecamatan Baktiya yaitu Gampong Alu Gedong, Gampong Pulo Seuke, dan Gampong Matang Klayu. Bantuan terdiri dari beberapa paket seperti paket sembako, paket obat-obatan, paket perlengkapan bayi dan paket alat tulis sekolah.
            Relawan yang berjumlah 58 orang tiba di Kecamatan Baktiya pada Jumat Sore, (2/1/2015). Para relawan mendirikan posko di Desa Alu Geudong yang merupakan titik sentral antara Gampong Matang Klayu dan Gampong Pulo Seuke. Ada tiga posko yang didirikan para relawan yaitu posko kesehatan, posko bakti sosial, dan posko trauma healing.
Khairoel Amri, Korlap relawan GAP mengatakan bahwa akses jalan menuju tiga desa masih terisolir terutama Desa Pulo Seuke dengan tinggi air yang masih mencapai 50 cm sampai dengan 70 cm. Dengan keadaan yang masih terisolir, masyarakat masih ada yang bertahan di rumahnya masing-masing.
“Penduduk masih ada yang bertahan di rumahnya, padahal menurut informasi yang kami dapatkan dari Muspika, mereka sudah menyediakan dua speed boat di hari pertama banjir untuk mengangkut penduduk ke tempat yang lebih aman. Tetapi mereka bersikeras bertahan dengan alasan takut kehilangan harta benda jika mereka mengungsi”, Jelas Khairoel
Khairoel menambahkan bahwa banyak masyarakat yang terkena penyakit seperti diare, demam, dan gatal-gatal. Untuk membantu di bagian kesehatan tersebut, GAP juga membawa perlengkapan obat-obatan dan ada relawan dari kebidanan Umuslim yang berpartisipasi.
"Kami berharap bantuan yang langsung kami salurkan bisa bermanfaat untuk korban banjir. Setelah seminggu banjir berlalu, tepatnya sebelum kedatangan kami, ternyata tidak ada lagi bantuan yang datang ke lokasi banjir. Padahal masih banyak korban yang membutuhkan bantuan," terang Rizky Fajar, relawan GAP ketika dihubungi Suara Almuslim.
Rizky menambahkan,"Kami memikul paket-paket bantuan menuju meunasah, tempat para korban mengungsi karena memang seluruh jalan masih terendam air. Bantuan tersebut juga kami salurkan ke rumah-rumah yang bisa kami jangkau”.
Setelah berbincang dengan masyarakat setempat, lanjut Ketua UKM Alaska Umuslim ini, masyarakat berharap agar pemerintah memikirkan efek jangka panjang pasca bencana banjir. Hal ini karena mayoritas rumah di tiga desa ini memang rumah-rumah kayu. Setidaknya ada inisiatif dari pemerintah untuk merekonstruksi rumah-rumah mereka. [Mutia Agustisa]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar