Deklarasi Pekalongan Hasilkan Presidium Selamatkan PPMI

Pekalongan – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Al-Mizan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Forum Nasional yang membahas mengenai nasib Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Nasional. Forum yang dilaksanakn selama dua hari (20-21 Februari 2015) ini menghasilkan beberapa keputusan.
Pertama, efisiensi struktur kepengurusan PPMI Nasional. Secara garis besar, tidak ada perubahan yang berarti pada kepengurusan. Hanya saja, DEN yang selama ini mempunyai kesamaan tugas dengan BPN Advokasi kini dihapuskan.
Kedua, pembentukan Presidium yang terdiri dari 6 orang. Nantinya, Presidium mempunyai tugas dan wewenang layaknya pengurus PPMI Nasional. Kekhawatiran akan kondisi stagnan yang diakibatkan dari ketidakjelasan pengurus PPMI Nasional menjadi alasan pembentukan Presidium. Tanggungjawab terdekat yang harus dilaksanakan oleh Presidium adalah penyelenggaran KLB yang menurut rencana akan diselenggarakan di Malang pada Maret 2015.
Ke enam Presidium yang terpilih berdasarkan rekam jejak yang dinilai baik adalah Achmad Ismail (mantan Sekjen Pertama PPMI Kota Pekalongan), Muchlis Choirul Anwar (Sedang menjadi DEN utusan PPMI Dewan Kota Yogyakarta), Abdus Somad (Sekjen PPMI Dewan Kota Yogyakarta), Dieqy Hasbi Widhana (Mantan BPK Litbang dan Advokasi PPMI Kota Jember), Eka Puspa Sari (Mantan BPK PPMI Kota Banjarmasin), I Wayan Widyantara (Mantan Sekjen PPMI Kota Bali).
Selain itu, melihat perkembangan PPMI di masing-masing Dewan Kota yang belum merata dan masih membutuhkan pendampingan oleh pengurus Nasional. Pada forum yang dihadiri oleh beberapa LPM perwakilan Dewan Kota Malang, Semarang, Pekalongan, Surabaya, Jember, dan Yogyakarta ini juga menyetujui pembentukan Korwil. Korwil diharapkan mampu menyatukan kultur di suatu Dewan Kota sehingga akan terjadi penguatan antar wilayah sebelum pelaksanaan KLB.

Editor: Nurmulya Sapittri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar