Antisipasi Jadi Wartawan Saket Ulee, PJTD LPM SA Pelajari KEJ



Dok: LPM SA

Bireuen- Lembaga Pers Mahasiswa Suara Almuslim (LPM SA) mengadakan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) di Aula FKIP Umuslim. Pelatihan yang berlangsung selama dua hari mulai 18 s.d 19 Februari ini diikuti oleh 25 mahasiswa dari Umuslim, IAI Almuslim, STIE Kebangsaan dan STAIN Malikussaleh.
"Pelatihan ini dilakukan setiap tahun oleh LPM SA untuk membekali kader baru SA dan mahasiswa umum yang tertarik dalam tulis menulis berita", ucap Suhaina selaku ketua panitia.
Suhaina menambahkan bahwa dihari kedua pelatihan ini (19/2) peserta dibekali dengan materi Teknik Reportase dan Menembus Narasumber yang dibawakan oleh Hamdani, materi Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dipaparkan oleh Murni M. Nasir dan Reportase langsung di seputar Pasar Matangglumpandua usai materi.
"Sangat penting bagi seorang wartawan untuk mengetahui dan mematuhi KEJ dalam menjalankan tugas kewartawanan" ujar murni
Murni juga mengatakan KEJ untuk wartawan bukan hanya ada di Indonesia, tapi juga di luar negeri. KEJ diatur oleh Dewan Pers sebagai acuan supaya tidak menjadi wartawan bodrex atau wartawan saket ulee (red: sakit kepala) di lapangan.
“Wartawan harus bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk. Berita tidak terintervensi pihak lain dan harus benar sesuai keadaan objektif ketika peristiwa terjadi”, Jelas Murni yang juga merupakan Pimpinan Umum LPM SA periode 2012/2013.
Amatan Suara Almuslim, pelatihan ditutup dengan bedah berita bersama Muhajir Juli. Berita tersebut merupakan hasil liputan peserta PJTD 2015.
[Sarmila]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar